Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
A. GENETALIA
EKSTERNA
Organ genetalia eksternal laki – laki merupakan
organ yang memungkinkan terjadinya hubungan seksual, meliputi penis dan scrotum
(failer, dkk, 2004).
1. Penis
Penis terdiri dari batang otot jaringan,
yang terpancang dengan kuat di dasar panggul dan di antara dua ramus pubis
(ramus superior da ramus interior), dan badannya bergerak secara bebas (poros)
berakhirdi glans penis. Kulit bergerak bebas menutupi penis dan di lipat
kembali diatas glans peis sebagai preputium. Penyempita preputium disebut
phimosis. Utuk memudahkan kopulasi (hubunga seksual), penis memiliki 3 badan
kovernosa dan sebuah korpus spongiosa. Corpus spongiosum berjalan di sepanjang
bagian bawah penis dan mengelilingi uretra. Dibagian posterior melebar,
sementara anterior berakhir di glans penis. Sebagai organ yang mungkin terjadi
hubunga seksual, penis megalami ereksi dan ejakulasi.
2. Scrotum
Merupakan bangunan seperti kantong yang
tertutup oleh kulit. Scrotum dibagi oleh septum yang terdiri dari jaringa
fibrosa menjadi dua ruangan yang masing – masing berisi 1 testis, satu
epididymis, dan bagian pemulaan vas deferens. Scrotum tidak mengandung lemak
subkutan, tetapi mengandung jairngan otot yang dapat melakukan retraksi
(penarikan keatas) testis dalam usaha untuk melindungi testis terhadap trauma. Scrotum
merupakan kantong tempat testis. Berada diluar rongga perut yang memiliki suhu
lingkungan sekitar 3ºClebih rendah dari suhu tubuh drongga perut.
B. GENETALIA
INTERNA
Genetalia laki – laki dair testis,
epididymis dan vas deferens.
1. Testis
Testis dibentuk didalam abdomen fetus
kira kira 28 minggu kehidupan intrauteri, dan turun ke dalam scrotum dan
ditopang oleh funiculus spermaticus sebelum lahir. Kegagalan testis untuk turun
disebut cryporchimus. Testis merupakan bangunan yang berbentuk oval, berwarna
putih kira – kira panjangnya 4 cm, lebarnya 2,5 cm, dan tebalnya 3 cm. Masing –
masing testis beratnya antara 10 sampai 14 g. Testis di selubungi oleh kapsul
pelindung fibrosa yang disebut tunica albuginea, dan dituutp lagi oleh membran
serosa yang disebut tunica vaginalis, yang memungkinkan masing – masing testis
dapat bergerak secara bebas didalam scrotum. Jaringan glanduler (kelenjar) yang
meyusun testis di bagi menjadi 200 – 300 lobi.
Testis mempunyai fungsi untuk : (1)
menyekresi hormon testosteron, yaitu hormon yang mengendalikan sifat – sifat maskuliitas.
Fungsi ini terutama pada sel leyding, (2) memproduksi spermatozoa
(spermatogenesis). Fungsi ini terjadi di Tubulus Seminiferus.
a. Spermatozoa
Spermatogenesis merupaka proses
pembentukkan spermatozoa dari sel – sel germinal (spermatogonium) yang terjaid
pada Tubulus Seminefus. Spermatozoa yang sempura dapat dicapai pada laki – laki
yang berusia 16 tahun, dan berlangsung terus selama hidup.
Gambaran spermatozoa matang seperti
berikut ini.
a. Kepala
(caput) mengandung inti dengan kromosom dan bahan genetiknya, serta acrosoma. Acrosoma
mengandug enzim hialuronidase yang mempermudah fertilisasi ovum.
b. Leher
(cervix) yang menghubungkan kepala dengan badan
c. Badan
(corpus) yang bertanggungjawab untuk produksi tenaga yang diperlukan untuk
mobilitas.
d. Ekor
(cauda) yang gerakannya mendorong spermatozoa masuk kedalam vas deferens dan
ductus ejakulatoris.
b. Analis
sperma normal dan jumlah rata – rata
Ejakulat sebanyak 3,5 ml, tetapi kisaran
normalnya adalah 2 sampai 6 ml. Kepadatannya rata – rata adalah 60 – 150.000.000
spermatozoa/ml cairan seminal. Dari jumlah ini 75% dapat bergerak dan 20-25%
sedikit banyaknya mengalami kecacatan (malforasi). Kecepatan geraknya
bervariasipada pH caira lingkungan. Rata – rata kecepatan geraknya adalah 2-3
mm permenit.
2.
Epididymis
Merupakan pipa halus yang berbelok –
belok, masing-masing panjangnya 6 meter, yang menghubungkan testis dengan vas
deferens. Epididmis merupakan tempat maturasi spermatozoa. Denga berakhirnya
spermatogenesis di tubulus seminiferus, spermatozoa dibawa ke caput epididimis.
Maturasi terakhir terjadi di kauda epididimis. Dengan kontraksi myoepithelium
di bagian kauda, spermatozoa di pindahkan menuju vas deferens.
3. Vas
deferens
Merupakan saluran yang dapt diikat dan
dipotong pada saat vasktomi. Yang berbentuk tabung masing – masing panjangnya
45 cm, yag mengangkut spermatozoa dari epididymis ke uretra.
4. Vasica
seminalis
Merupakan kantong-kantong kecil yag
berbentuk tidak teratur. Panjangnya 5 cm dan terletak di antara dasar vesica
urinaria dan rectum. Fungsinya mensekresi cairan ejakulat yang kentalberwarna
kekuningan yang ditambahkan pada spermatozoa untuk membentuk cairan semial.
5. Ductus
ejaculatorius
Masing – masing ductus ejaculatorius di
bentuk dari persatuan vas deferens dengan ductus seminalis. Ductuc ejaculatorius
panjangya kira – kira 2,5 cm.
6. Prostat
Merupakan bangunan yag berbentuk kerucut
yang panjangnya 4 cm, lebarnya 3 cm, san tebalya 2 cm degan berat kira-kira 8
g. Prostat mengelilingi bagian atas urethra dan terletak dalam hubungan
langsung dengan serviks vesika urinaria. Prostat tersusun atas jaringan
kelenjar dan serabut – serabut otot involunter dan berada didalam kapsul
fibrosa. Jaringan otot prostat berfungsi untuk membantu dalam ejakukasi.
7. Glandula
bulbourethralis (cowper)
Organ ini merupakan kelenjar kecil berwarna kuning
kira – kira sebesar kacang kapri, terletak repat dibawah prostat. Salura kelenjr
ini panjangnya kir-kira 3cm, dan bermuara kedalam urethra sebelum mencapai
bagian penis.
Comments
Post a Comment