Pemberian Obat
A. Tujuan
Pemberian Obat
1. Membantu
mengurangi rasa sakit
2. Membantu
menegakkan diagnosa
3. Mencegah
dan mengobati penyakit
4. Memberika
ketenangan dan rasa puas pada klien
B. Faktor
– faktor yang mempengaruhi kerja obat
1. Absorbsi
Adalah
proses obat yang memasuki sirkulasi cairan obat, absorbsi obat oral terjadi
pada saat partikel – partikel obat keluar dari saluran gastrointestinal.
2. Distribusi
Adalah
proses obat diangkut kearea dimana obat diharapkan bereaksi atau disimpan di
dalam tubuh.
3. Metabolisme
atau biotrasformasi
Adalah
proses dimana obat dibuat menjadi kurang aktif, semua bayi, neonatus, BBLR,
yaang mempunyai fungsi ginjal yang belum matang mempengaruhi proses
metabolisme.
4. Eksresi
Adalah
obat yang dikeluarkan melalui tubuh melalui ginjal, feses, paru – paru, saliva
dan keringat.
5. Usia
Usia
bayi dan usia lajut sangat sensitif terhadap obat – obatan jenis barbieturar
dan penekanan susunan syaraf pusat.
6. Berat
badan
Dosis
pemberian obat dihitug berdasarkan berat badan, sehingga pada klien obesitas
dosis tinggi daripada klien yag kurus.
7. Seks
atau jenis kelamin
Respon
obat berbeda pada jenis kelamin karena perbedaan pada distribusi lemak tubuh
dan cairan. Wanita mempunyalemak tubuh lebih banyak, dan obat lebih mudah larut
dalam lemak.
8. Genetik
Daya
sensitiitas obat terjadi karena faktor genetik, sehingga ras obat pada klien
berbeda – beda.
9. Toksisitas
Adalah
gejala yag merugian dan terkait dengan dosis.hal ini serig terjaid pada klien
yang mempunyai ganggua hati atau ginjal dan pada klien usia muda maupun lansia.
10. Farmakoginetik
Adalah
reaksi obt karena faktor keturunan, misalnya bila ayah atau ibu mempunyai
reaksi yang merugikan, maka kemugkinan besar anaknya juga demikian mempunyai
reaksi yang merugikan.
11. Rute
pemberia
Obat
yang diberikan secara intravena bekerja lebih cepat dari pada obat yang
diberikan secra peroral.
12. Saat
pemberian
Beberapa
obat kerjanya dipengaruhi ada atau
tidaknya makanan dalam lambung.
13. Faktor
emosional
Sugesti
klien dapat mempengaruhi kerja obat.
14. Adanya
penyakit
Peyakit
pada ginjal, jantung, hati, sirkulasi, dan pencernaa mempengaruhi respon
terhadap obat.
15. Riwayat
obat
Pemberian
obat yang sama atau berbeda dapat menurukan atau menambahkan efek obat
16. Toleransi
Kemampuan
klien merespon obat pada dosis tertentu akan hilang pada beberapa hari atau
minggu setelah pembeian obat.
17. Efek
penumpukan
Efek
ini terjadi bila obat diekresi lebih lambat.
18. Interaksi
obat
Kombinasi
bat dapat memberikan efek lebih besar, sama atau bahkan melemah daripada obat
tunggal.
C. Bentuk
obat da jenis obat menurut khasiat
1. Kapsul
: obat dalam bentuk bubuk, cairan atau minyak yang di bungkus dengan gelatin.
2. Pil
: betuk obat lonjong atau bulat terdiri dari satu atau lebih obat yang dicampur
dengan bahan kohestif.
3. Tablet
: obat bubuk yang dikompresi dalam cakram, mengandung obat utama, zat pengikat,
zat pemisah, lubrikan dan pengisi.
4. Kaplet
: obat bubuk yag dipadatkan berbentuk lonjong berdalut dan mudah di telan.
5. Sirup
: larutan obat cair yang mengandung gula
6. Puyer
: obat yang ditumbuk halus
7. Elixir
: larutan manis berbau harum dari alkohol yag dipakai utuk campura obat
8. Suspensi
: beberapa macam obat yag dilarutkan denga air
9. Salep
: sediaa obat dalam betuk semi padat
10. Krim
: betuk obat semi padat yang dipakai dikulit dengan dioleskan
11. Lotion
: sediaan obat berupa emboli yang jerih dipakai dikulit
12. Larutan
: zat berhasiat dalam aqua atau pelarut
13. Gel/jelly
: obat semi padat, jernih dan tembus cahaya, mecair seaktu dioleskan
14. Inhaler
: sediaan berupa gas atau uap
15. Supositoria
: obat yg dibungkus gelatin dan berbentuk peluru agar mudah dimasukkan dalam
tubuh, segera meleleh pada suhu tubuh sehingga dapat diabsorbsi.
D. Reaksi
obat yang dinginkan dengan efek terapi adalah :
a. Paliatif
: megurangi gejala penyakit, tetapi tidak ada pengaruh terhadap penyakitnya,
misalnya paracetamol untuk menurunkan panas
b. Kuratif
: efek obat untuk mengurangi penyakit. Misalnya penicillin untuk mematikan
metabolisme kuman
c. Suportif
: meningkatkan respon tubuh sehigga dapat menerima obat lain
d. Subsitutif
: berefek mengganti cairan dan substansi dalam tubuh. Misalnya : insulin.
e. Kemoterapi
: obat yang berefek mematikan dan meghambat sel ganas.
f. Restoratif
: menigkatkan fungsi organ tubuh yang sehat. Misalnya vitamin dan mineral
tambahan.
E. Tujuh
benar dalam pemberian obat
1. Benar
klien : cocokkan nama dengan gelang indentitas
2. Benar
nama obat : minimal dibaca 3 kali
·
Pertama : saat membaca permintaan dan
botolnya dalam rak almari obat.
·
Kedua : label obat dengan obat yg
diminta
·
Ketiga : saat dikembalika ke rak
3. Benar
dosis
4. Benar
waktu
5. Benar
rute pemberian obat
6. Benar
dokumetsi
7. Benar
informasi
Comments
Post a Comment